PELANTIKAN KONI MEDAN AKAN DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2012 
Diposting oleh : user 1
Kategori: Release - Dibaca: 2 kali

Medan..

KONI Kota Medan mendapatkan kehormatan besar dari mantan atlet nasional. Hal ini terbukti, dua mantan atlet tinju nasional yang pernah mengharumkan nama bangsa Indonesia yakni Ellyas Pical mantan Juara Dunia IBF dan Lamhot Simamora mantan juara OPBF, berkunjung ke Kantor Sekretariat KONI Medan, Sabtu (24/9).

Kunjungan dua mantan atlet nasional itu diterima langsung oleh Ketua Umum KONI Medan Drs H Zulhifzi Lubis yang diwakili Wakil Ketua II Drs Eddy H Sibarani. Menurut Eddy, kedatangan kedua mantan petinju nasional ke KONI Medan itu merupakan hal yang sangat luar biasa bagi KONI Medan sendiri.

"Kedatangan dua mantan petinju itu sangat bersejarah bagi KONI Medan, karena dalam suasana Hari Olahraga Nasional dua atlet yang pernah mengharumkan nama bangsa itu langsung melihat perkembangan atlet dan pembinaan atlet yang dilakukan KONI Medan," ucapnya.

Eddy menambahkan, dengan datangnya dua mantan petinju itu merupakan salah satu untuk membangkitkan semangat para atlet KONI Kota Medan yang sebentar lagi dihadapkan dengan Pelaksanaan Pekan Olahraga (Porkot) III Medan pada Oktober 2011 mendatang.

Selain menambah semangat para atlet juga, kedatangan kedua mantan petinju itupun untuk memberikan support kepada seluruh atlet tinju Kota Medan untuk lebih meningkatkan prestasinya, bagaimana bisa mengikuti jejak kedua petinju itu.

" Mudah-mudahan dengan kedatangan kedua petinju itu bisa membangkitkan semangat para petinju Kota Medan khususnya dan Sumatera Utara Umum, untuk meraih prestasi yang sebaik mungkin," ujar Eddy yang juga Sekretaris Pengprov Pertina Sumut itu.

Sementara itu, mantan juara dunia yang menpertahankan 12 kali gelar IBF Ellyas Pical menyebutkan, kedatangannya di Kota Medan ini selain untuk melihat langsung kejuaraan tinjua Amatir dan profesional yang digelar IANI Sumut itu, juga melihat perkembangan petinju yang ada di Kota Medan dan Sumatera Utara umumnya.

Elly yang kini berusia 54 tahun itu sangat salut melihat perkembangan tinju di Sumatera Utara. Dalam satu kejuaraan saja sekitar puluhan petinju yang ikut ambil bagian di kejuaraan itu.

" Saya salu melihat perkembangan tinju di Sumut. Tapi saya imbau agar seluruh petinju bisa melakukan hal yang dapat membangkitkan prestasi yakni meningkatkan disiplin dan haru latihan keras. Itulah salah satu kunci agar bisa menjadi atlet yang dibanggakan oleh bangsa dan negara di pentas dunia," katanya.

Elly menyarankan, bagi para petinju yang mempunyai ambisi untuk menjadi atlet nasional bahkan internasional, sebaiknya dimluai dari bawah yakni mengikuti amatir baru bisa berbicara di tingkat profesional.

" Hal itu telah saya lakukan. Untuk itu saya mengharapkan seluruh petinju yang ada hendaknya mengikuti kejuaraan amatiran terdahulu, agar mengetahui taktik dan mengenal karakter lawan, agar mudah membaca lawan di tingkat profesional," ucapnya.

Ayah dua anak ini yang lahir di 24 Maret 1960 di Saparua Maluku Utara itu telah mencatatkan dirinya sebagai salah satu petinju yang pertama kali meraih juara dunia dari Indonesia. Sejak mengenal olahraga tinju di tahun 1983 di kelas bantam junior, Elly berkali kali meraih prestasi.


Sejak itu, berturut-turut sederet prestasi tingkat dunia diraihnya, seperti juara OPBF setelah mengalahkan Hi-yung Chung asal Korea Selatan dengan kemenangan angka 12 ronde pada 19 Mei 1984 di Seoul,Korea Selatan. Atas kemenangan ini, Pical menjadi petinju profesional pertama Indonesia yang berhasil meraih gelar internasional di luar negeri.
Pukulan hook dan uppercut kirinya yang terkenal cepat dan keras itu, membawa Pical ke puncak popularitas. Oleh pers, pukulan tersebut dijuluki sebagai "The Exocet", merujuk pada nama sebuah rudal milik Perancis yang digunakan oleh Argentina yang dalam Perang Malvinasyang berkecamuk pada masa jaya Pical saat itu.

merebut gelar juara IBF kelas bantam yunior (atau kelas super terbang) dari petinju Korea Chun Ju-do di Jakarta pada tanggal 3 Mei 1985. Setelah mempertahankan gelar melawan petinju Australia, Wayne Mulholland, 25 Agustus 1985, Pical harus mengakui keunggulan petinjuRepublik Dominika, Cesar Polanco dengan angka di Jakarta. Namun Pical mampu bangkit dan membalas kekalahannya atas Polanco dengan balik memukul KO Polanco pada pertandingan kedua di Jakarta, 5 Juli 1986.

Sempat mempertahankan gelar melawan petinju Korea Selatan, Dong-chun Lee, langkah Pical terhenti setelah menyerah dari petinju Thailand,Khaosai Galaxy dengan KO pada ronde 14, pada tahun 1987.
Setelah terjadi pergulatan batin berbulan-bulan karena depresi pasca kekalahan melawan Galaxy, Pical mampu bangkit dan merebut gelar IBF kelas bantam yunior kembali dari sang juara bertahan waktu itu Tae-ill Chang, juga dari Korea Selatan. Gelar ini sempat bertahan sampai 2 tahun, hingga akhirnya Pical harus terbang ke Ronoake, Virginia, Amerika Serikat untuk mempertahankan gelar melawan Juan Polo Perez dariKolombia, (4 Oktober 1989, dan Pical harus menyerahkan gelarnya setelah kalah angka. (YOWAN)  

11 Komentar :

ace maxs
18 Maret 2013 - 07:51:22 WIB

informasinya cukup menarik, terima kasih :)
Jelly Gamat
03 April 2013 - 09:49:18 WIB

informasi yg tersedia disini sangat menarik & bermanfaat,, terima kasih :)
jelly gamat
06 April 2013 - 08:19:04 WIB

informasinya cukup menarik, terima kasih :)
obat alami jantung koroner
08 April 2013 - 14:03:09 WIB

baca" disini ternyata banyak mendapatkan berbagai informasi menarik :D
obat tradisional kanker payudara
11 April 2013 - 09:07:34 WIB

terima kasih atas artikel'y,, semoga bermanfaat utk semua pengunjung :D

ace maxs
17 April 2013 - 11:26:36 WIB

banyak informasi yg saya dapatkan disini,, terima kasih :)
obat kanker payudara paling ampuh
19 April 2013 - 08:34:16 WIB

ijin nyimak berita-berita yg ada disini yaa :)
obat alami jantung koroner
24 April 2013 - 13:14:19 WIB

terima kasih infonya,, mudah"n bermanfaat untuk semua :)
obat tradisional jantung koroner
25 April 2013 - 09:16:05 WIB

Terima kasih,, mudah"n selalu bermanfaat artikelnya :D
obat diabetes melitus
27 April 2013 - 11:05:43 WIB

Terima kasih,, mudah"n artikelnya selalu bermanfaat :D
<< First | < Prev | 1 | 2 | Next > | Last >>

Isi Komentar :
Nama :
Website :
Komentar
 
  (Masukkan 6 kode diatas)

 

 
 
  EVENT
     
     
     
    . .
     
     
    Dari Redaksi

    MASA KEDUA OPUNK LADON
     
     

     Tak terasa waktu 4 tahun kepemimpinan Drs. H. Zulhifzi Lubis telah berakhir, pemilihan Ketua Umum KONI Kota Medan untuk tahun berikutnya pun telah digelar pada tanggal 24 Nopember 2012 di Hotel Inna Dharma Deli Medan.

    Hasil dari Pemilihan Ketua Umum KONI Kota Medan yang disebut dengan Musyawarah Kota (Musorkot) telah memutuskan memilih kembali Drs. H. Zulhifzi Lubis untuk meduduki posisi sebagai ketua Umum KONI Kota Medan yang kedua kalinya.

    Menyikapi Kepercayaan yang diberikan para Pengurus Pengcab kepada Kepemimpinan Drs. H, Zulhifzi Lubis sebagai Ketua Umum KONI Medan yang ke dua kalinya ini, dalam amanatnya pada Musorkot KONI tanggal 24 Nopember 2012 yang lalu diucapkan "Bahwa Olahraga akan dijadikan pekerjaan, oleh karena itu, KONI Kota Medan akan memberikan gaji standard UMP kepada para atlet yang dibina KONI Kota Medan untuk berlatih". 

    Semoga amanat ketua Umum KONI Kota Medan tersebut dapat terlealisasi guna kesejahteraan Atlet dan Pelatih, serta demi kemajuan Olahraga di Kota Medan. Semoga

    Salam Olahraga..!!! 

     
     
     
    Statistik User
    145442
    Pengunjung hari ini : 7
    Total pengunjung : 27943
    Hits hari ini : 7
    Total Hits : 145442
    Pengunjung Online : 1
     
     
      KONI Kota Medan menerima sumbangan tulisan tentang olahraga

    Kirimkan ke email :

    [email protected]
    [email protected]
    [email protected]

    [email protected]